Page

Minggu, 01 Mei 2011

Seberapa besar Kau menghargai Potensi yang ada dalam dirimu?

Semua manusia diberikan akal, kemampuan, dan kadar atau tingkat potensi yang berbeda-beda. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup dengan kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Kita menjalani rutinitas hidup apa adanya tanpa ada kekuatan untuk menjadikan hidup kita lebih baik. 



Sabtu, 16 April 2011

Sebuah Pengakuan

Assalamu'alaikum. . .


malam ini, hari ini, menjadi hari dan malam yang sangat bersejarah dalam hidupku,
di hari ini, banyak hal yang telah ku perbuat.
dan mungkin di hari dan malam ini juga, aku telah menyakiti hati banyak orang.

Jumat, 15 April 2011

"IBU"

Alur : Saat hati ini menangis dan teringat satu nama, yaitu "IBU".
Jeritan hati di saat rindu.


Perih dan pilu ketika kau mengandungku
Meregang, mengerang ketika kau melahirkanku
Tapi ada senyum tulus di wajahmu
Senyum bahagia atas lahirnya anak tercinta
Merah merona bagai mawar di taman syurga
Belai kasihmu...
Lembut, membuat reda tangisku
Nina bobomu...
Merdu, membuat pulas lelapku
Senyum tulusmu bersinar
laksana embun terpaan mentari
Canda tawamu...
Ah..itu geli aku mengingatnya


Ibu…
Tak ada sesal di hatimu
Ketika kau belikan aku mainan dari uang dapurmu
Tak ada kesal di hatimu
Ketika kau bangun karena tangisku di tengah malammu
Karena aku adalah buah hatimu
aku adalah cintamu
aku adalah harapanmu

Hikmah Sholat Berjama'ah (Part 3)

Makna Takbiratul Ihram Imam adalah :

Ada yang berpendapat, di antaranya Mula al-Qaari dalam al-Mirqah, bahwa maksud mendapatkan takbiratul ihram imam bisa mengandung makna mendapatkan raka'at pertama imam, yaitu sebelum imam ruku'. Yang berarti dia mendapatkan shalat secara lengkap dan sempurna bersama jama'ah yang ditandai dengan mendapatkan rakaat pertama. Namun menurut pengarang Tuhfah al Ahwadzi, bahwa pemahaman ini jauh dari benar. Yang lebih rajih adalah memahaminya sesuai dengan dzahir nashnya. Hal ini sesuai dengan perkataan Abu Darda' radliyallah 'anhu secara marfu' ke Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,


لِكُلِّ شَيْءٍ أَنْفٌ ، وَإِنَّ أَنْفَ الصَّلَاةِ التَّكْبِيرَةُ الْأُولَى فَحَافِظُوا عَلَيْهَا


"Setiap sesuatu memiliki permulaan. Dan permulaan shalat adalah takbir pertama (takbiratul ihram), maka jagalah takbir pertama itu." 
(Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah)




Hikmah Sholat Berjama'ah (Part 2)

Dzahir hadits menunjukkan syarat untuk terus-menerus selama 40 hari, tanpa diselang dengan absen dari jama'ah atau terlambat. Hal tersebut didukung oleh hadits yang diriwayatkan Imam Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman, dari Anas bin Malik radliyallah 'anhu:

مَنْ وَاظَبَ عَلَى الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوْبَةِ أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً لا تَفُوْتُهُ رَكْعَةٌ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا بَرَاءَتَيْنِ، بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ

"Siapa yang menekuni (menjaga dengan teratur) shalat-shalat wajib selama 40 malam, tidak pernah tertinggal satu raka'atpun maka Allah akan mencatat untuknya dua kebebasan; yaitu terbebas dari neraka dan terbebas dari kenifakan." 
(HR. Al-Baihaqi, Syu'abul Iman, no. 2746)


Kata "Muwadhabah" menuntut dilakukan berturut-turut dan tidak diselang dengan absen dari berjama'ah atau masbuq (terlambat) sehingga tidak mendapatkan takbiratul ihram Imam.


Hikmah Sholat Berjama'ah (Part 1)

Jum'at yang lalu, tepatnya tanggal (8 April 2011), Saya mendapatkan sebuah manfaat dari Khutbah yang dibawakan oleh seorang Khatib saat saya sholat jum'at di Masjid Al-Ukhuwwah Wastu Kencana, Bandung.


Khotib yang sangat enak membawakan materi khutbah itu, di dalam isi khutbahnya mengatakan bahwa,
kurang lebih begini :

Untitled

Apa-apa an ini?
Ini apa?

hmmmb.. .. ..
Strategi dan trik yang cukup baik untuk diterapkan.